Siapakah manusia diatas dunia ini yang tidak pernah sedih? Siapakah manusia didunia ini yang tidak pernah merasakan kecewa?
Dalam hidup ini, manusia tak akan pernah luput dari
perasaan sedih. Kesedihan merupakan ungkapan rasa terdalam manusia. Sebuah
perasaan kekecewaan yang mampu menusuk jantung. Laksana jarum menusuk kulit.
Tajam dan sakit
Rasulullah S.A.W sendiri pernah bersedih tatkala si
bungsu yang lucu Ibrahim meninggal. Beliaupun pernah menangis saat mendapati
putrinya Fatimah sedang bekerja keras menumbuk gandum dengan batu besar untuk
makan keluarganya.
Setiap orang pernah diuji dengan berbagai bentuk perasaan
itu. Ntah itu sedih, resah, adakalanya gembira dan ketawa .
Kecewa merupakan suatu perasaan yang hadir ketika kenyataan
yang ada saat ini tidak seperti yang dibayangkan. Bisa juga akibat tidak
dipenuhinya keinginan hati.
Pernahkah sahabat mengalami situasi seperti ini?
"Saya sudah capek berdoa, tetapi Allah tidak pernah
memakbulkan doa dan permintaanku. Saya capek!"
Ungkapan diatas merupakan ungkapan putus asa. Bahkan
terkadang kita sering menyalahkan Takdir.
Sahabat,
Allah menguji kita tidaklah sehebat ujian yang ditimpakan
kepada ummat terdahulu. Kita tidak ditimpakan ujian sehebat Zainab puteri
Rasulullah yang terpaksa memilih antara suami yang masih jahiliyyah atau ayah
tercinta.Kita tidak ditimpakan ujian sehebat Sumayyah yang seisi keluarganya
dibunuh di hadapan mata. Kita tidak ditimpakan ujian sehebat Bilal bin Rabah,
dijemur, diseksa, dihempap batu.
Sahabat,
Allah sungguh mengasihi.
Janganlah kita menyalahkan Takdir. Allah telah menciptakan kita dengan sangat
sempurna dan telah mengatur segala
keperluan dan kebaikan buat hamba Nya. Allah lah yang menciptakan kita semua dan tentunya
Allah pula yang maha mengetahui apa yang dibutuhkan oleh hamba Nya.
Terkadang apa yang kita inginkan belum tentu baik buat
kita begitu juga sebaliknya. Apa yang tidak kita inginkan atau tidak kita
senangi justru itulah yang sebenarnya yang terbaik buat kita.
"Boleh
jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula)
kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang
kamu tidak Mengetahui." (Al-Baqarah Ayat 216 )
Wajarkah kita kecewa?
Walaupun kekecewaan itu adalah fitrah, amun bagaimana
seandainya kalau kekecewaan itu justru
menyalahkan takdir ketentuan Allah? Banyak diantara kita yang frustasi tatkala
apa yang di impikan tidak menjadi kenyataan. Kita menjadi sedih dan kecewa. Kita
sudah berdoa siang malam, tetapi tidak semuanya dikabulkan oleh Allah.
Sahabat....
Coba tanyakan pada diri kita sendiri. Apakah segala yang kita miliki hari ini
seluruhnya kita minta pada Allah? Allah dengan Rahman dan rahim nya telah
memberikanya sebelum kita meminta. Pernahkah kita minta pada Allahoksigen untuk
bernafas? Apakah ada diantara kita yang meminta izin kepada Allah untuk memakai
kaki, tangan dan anggota tubuh lainya? Pernahkah kita meminta kepada Allah agar
allah berkenan meminjamkan kita mata untuk melihat? Mulut untuk berbicara
setiap hari? Silahkan jawab dalam hati kita masing masing
Sahabat...
Bukankah ujian itu pertanda sayang Allah pada hamba-Nya?
Cobalah kita fikirkan dan renungkan kembali. Betapa banyak nikmat yang telah
Allah berikan kepada kita.
Sahabat....
Tepislah kekecewaan itu...Kekecewaan yang bermanfaat
ialah kekecewaan yang membawa diri dan hati kita lebih dekat dan menyayangi
Allah. Kekecewaan yang membahagiakan ialah di saat kebahagiaan itu semakin
menguatkan keyakinan hati kita dalam mengimani qada' dan qadar Allah. Janganlah
bersedih dan kecewa karena dibalik itu semua tersimpan kebahagiaan yang Allah
hadiahkan sebagai hikmah-Nya.
"Janganlah
kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah
orang-orang yang paling Tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang
beriman." (Surah Ali Imran: ayat
139)
Wallahu'alam.
0 komentar:
Posting Komentar