Setinggi tingginya batangku, namun
pucuk ku tetap runduk kebawah, melihat bumi tempat aku tumbuh.
Aku berpesan pada rebung yang masih
kecil, kalau kalian besar nanti jangan lupakan jasa tanah. Kau harus
tahu membalas budi.
Tatkala angin bertiup kencang, batangku
terus meliuk mengikuti irama angin. Sepintas orang melihatku seperti
mau tumbang, tapi jangankan untuk tumbang, retakpun aku tidak.
Tapi apabila aku terpaksa untuk keras, tak satupun bisa menahanku.
Setiap ruasku memiliki sembilu dan
setiap buku memiliki miang yang gatal yang dibungkus dengan apik oleh
kelopak, sehingga dari luar aku kelihatan tetap cantik.
Ditulis Oleh : Unknown ~ Deskripsi Blog Anda
Artikel Petuah Bambu ini diposting oleh Unknown pada hari 18 Januari 2013. Terimakasih atas kunjungan Anda serta kesediaan Anda membaca artikel ini. Kritik dan saran dapat anda sampaikan melalui kotak komentar.
0 komentar:
Posting Komentar